Secercah Harapan Siswa Dari Penilaian Seni Tari Tradisional





Secercah Harapan Siswa Dari Penilaian Seni Tari Tradisional
Oleh : Sarifudin
Tenaga Pendidik MTs Negeri Majenang
(Anggota Asosiasi Guru Madrasah Penulis Indonesia)



Sistem pembelajaran dalam kurikulum 2013 membuat guru dituntut kreatif dan inovatif agar anak tidak jenuh ketika mengikuti proses pembelajaran. Kejenuhan siswa  mengikuti pembelajaran dapat disebabkan karena guru hanya menggunakan satu metode saja. Bergonta ganti metode yang disesuaikan dengan materi pokok bahasan dalam menyampaikan pembelajaran bisa menjadi solusi guru untuk menarik minat belajar siswa. Untuk menarik minat dan bakat siswa kelas 8 MTs Negeri Majenang pada mata pelajaran seni budaya, materi pokok seni tari tradisional guru memetakan antara pengetahuan dan keterampilan. Pemetaan tersebut mempunyai tujuan agar siswa-siswi belajar secara langsung dengan peragaan gerak dasar tari tradisional. Praktek menari tari tradisonal pada mata pelajaran seni budaya menjadi sebuah pilihan guru seni budaya untuk menarik minat dan bakat siwa-siswi kelas 8 di MTs Negeri Majenang. Mengarahkan, membimbimbing, mendampingi dan memotivasi merupakan bagian yang tidak terelakan dalam sebuah proses pembelajaran khususnya materi pokok pementasan seni tari tradisional. Peran aktif guru dibutuhkan untuk selalu mengingatkan kepada seluruh siswa-siswi bahwa pementasan seni tari tradisional didalam kelas secara berkelompok merupakan bagian penilaian harian untuk pencapaian kompetensi. Bukan hal yang mudah bagi guru seni budaya untuk mendapatkan nilai praktek siswa-siswi pada materi pokok pementasan seni tari tradisional di dalam kelas. Pemberian contoh gerakan dasar tari secara langsung oleh guru seni budaya kepada siswa-siswi penting dilakukan agar siswa-siswi memiliki gambaran tentang gerak jari dan gerak kaki. Memberikan evaluasi terhadap setiap peragaan kelompok seni tari tradisional menjadi keharusan agar siswa-siswi mengetahui gerakan yang benar.


 









          Terpacu semangat dan rasa ingin tahu tentang gerakan yang ada dalam seni tari tradisional merupakan tujuan pencapaian kompetensi pembelajaran mata pelajaran seni budaya. Setelah beberapa pertemuan pembelajaran teknik dasar gerak tari tradisional diajarkan kepada siswa-siswi, maka guru seni budaya menentukan pembagian kelompok untuk pementasan seni tari tradisional didalam kelas. Pembagian kelompok pada masing-masing kelas bertujuan untuk memudahkan guru menilai keterampilan gerakan seni tari tradisional yang dipilih kelompoknya. Melatih kelenturan gerak jari, gerak kaki dengan menggunakan hitungan menjadi kegiatan pembelajaran gerakan dasar seni tari tradisional. Setelah latihan gerak jari dan gerak kaki, maka selanjutnya mencoba dengan musik iringan seni tari tradisional yang sudah dipilih oleh masing-masing kelompok. Pengenalan gerakan dengan musik iringan tari tradisional supaya siswa-siswi dapat mengolah dan memperagakan gerakan tari secara berkelompok. Penilaian harian berupa praktek seni tari tradisional, jauh sebelumnya guru sudah diperkenalkan kepada siswa-siswi kelas 8 MTs Negeri Majenang, bagaimana gerak jari, gerak kaki dalam sebuah tarian tradisional. Penilaian dalam praktek seni tari tradisional yang dilakukan oleh guru seni budaya sesuai dengan kriteria penilaian kurikulm 2013 yakni mencakup :
NO
Aspek yang dinilai
Kriteria Penilaian
1
2
3
4
5
1
Ragam gerak





2
Kesesuaian ragam gerak dengan iringan





3
Pola lantai dan komposisi gerak





4
Kesesuaian dengan busana





5
Keserasian gerak tari dengan tata riasnya musik






Jumlah





Keterangan :    1 =  (sangat kurang)   2 = ( kurang) 3 = (cukup)  4 = (baik)    5 = (sangat baik)
            Kriteria penilaian praktek seni tari tradisional tersebut diatas sangat membantu guru seni budaya untuk menentukan kategori penampilan siswa secara berkelompok. Memenuhi kriteria atau tidaknya tampilan siswa-siswi tergantung penilaian guru dan seluruh siswa-siswi yang ada pada kelas tersebut. Saling menilai antar kelompok mempunyai tujuan agar saling mengisi kekurangan dan mengakui kelebihan tampilan kelompok temannya. Dengan menilai satu sama lain diharapkan tumbuh kesadaran bahwa penilaian orang lain sangat berguna bagi perbaikan tampilan, baik secara individu maupun kelompoknya. Meskipun penampilan siswa-siswi secara berkelompok akan tetapi penilaian praktek juga ada penilaian per individunya. Penilaian individu diperlukan untuk melihat secara jelas masing-masing daya serap pengetahuan dan keterampilan. Keserasian musik iringan tari dan gerakan antar individu dalam satu kelompok seni tari tradisional menjadi bahan penilaian guru. Diantara kelas yang mempraktekan seni tari tradisional yaitu kelas 8E, kelas 8F, kelas 8G dan kelas 8H, masing-masing kelompok dalam setiap kelasnya berhak menentukan tari tradisional dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dokumentasi dibawah ini merupakan tampilan siswa-siswi kelas 8 MTs Negeri Majenang pada saat penilaian praktek seni tari tradisional.







 






Ketiga tarian tradisional tersebut menjadi pavorite siswa-siswi MTs Negeri Majenang sebagai bahan penilaian secara berkelompok. Suasana senang terpancar dari beberapa kelompok pada setiap kelas yang tampil untuk mendapatkan penilaian seni tari tradisional di mata pelajaran seni budaya. Saling mengamati penampilan teman kelompoknya seolah menjadi pemandangan menarik karena siswa-siswi saling memberikan nilai dan koreksi dari masing-masing kelompok yang sedang tampil. Memberikan penampilan maksimal pada saat penilaian seakan menjadi pengobat kepuasan atar kelompok yang akan tampil setelah melihat kelompok lain tampil didepan kelompok yang lain. Terbangun jiwa daya saing positif itulah yang diharapkan dari praktek seni tari tradisional sebagai wadah pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi. Memberikan energi positif bagi siswa-siswi kelas 8 MTs Negeri Majenang menjadi tujuan guru seni budaya, agar siswa-siswi faham akan kebudayaan Nusantara yang kaya akan keragaman. Dengan demikian praktek seni tari tradisional pada tingkatan madrasah tsanawiyah penting dilakukan oleh guru seni budaya sebagai wujud cinta budaya bangsa Indonesia.
LihatTutupKomentar